SISTEM LOCKDOWN DI KOTA SRAGEN
AKIBAT WABAH WABAH VIRUS CORONA
Baru –baru ini kota Sragen tempat dimana aku tinggal sedang gempar ,hal ini dikarenakan adanya dua warga dari kota Sragen yang terindikasi positif Virus Corona oleh karena itu pemerintah dikotaku menganggap ini adalah KLB ( Kejadian luar biasa) korban yang terindikasi Covid 19 langsung di isolasi tak luput dari itu keluarga dan kerabat korban juga di isolasi guna mengurangi penyebaran covid 19,dan daerah tempat korban berada yaitu Mojo dan Kedugupit menjadi Zona merah,atau masih terindikasi lain korban selanjutnya dari korban sebelumya.
Akibatnya banyak orang mendesak pemerintah Indonesia untuk menerapkan kebijakan serupa negara-negara lainnya yang juga terdampak pandemi COVID-19 yaitu sistem Lockdown .Namun tahukah Anda, apa sebenarnya lockdown?Lockdown, secara harafiah artinya dikunci. Jika istilah ini digunakan pada masa pandemi penyakit seperti sekarang, lockdown bisa diartikan sebagai penutupan akses masuk maupun keluar suatu daerah yang terdampak.
Karena mudahnya penyebaran virus ini maka warga di desaku yaitu desa Puro tepatnya tanggal 13 april 2020 mulai menerapkan sistem lockdown,yang mana akses jalan menuju desa puro ditutup kecuali pintu utama yang dijaga oleh para warga dan pemuda karangtaruna termasuk aku,jadi setiap warga dari luar desa puro wajib menunjukan KTP guna mengenali identitas serta tujuan mau ke desa Puro dan warga didesaku wajib menggunakan masker apabila berpergian diluar desa Puro.Sistem Lockdown ini sudah dirapatkan sebelumnya oleh masing masing Rt dari mulai kapan hingga sampai masa berakhirnya..Penjagaan Lockdown di desaku dimulai pukul 07:00 pagi- 18:00 (untuk karang taruna) dan 19:00-04:00 (bapak –bapak warga desa puro) suapaya memberikan rasa aman kepada warga khususnya warga desa Puro,Lockdown didesaku ini dilakukan menggunakan alat seadanya yaitu berupa kayu dan kertas karton besar yang bertuliskan LOCKDOWN,tak hanya itu untuk memberikan semangat kepada para penjaga ,para penjaga tersebut dibayar serta diberikan rokok .
Sistem Lockdown ini ampuh menahan laju penyebaran virus Covid 19 . Sebab dengan lockdown, masyarakat mau tidak mau harus berdiam diri di rumah. Toko-toko tutup, kantor, sekolah, hingga pusat ibadah pun sama. Kebijakan ini membuat virus tidak bisa dengan mudah menempel dari satu orang ke orang lainnya. Lockdown didesa puro sendiri diperkirakan akan berakhir sampai akhir bulan Mei ,warga didesaku mempunyai kebijakan apabila ada warganya yang sedang sakit maupun gejala Virus maka diwajibkan untuk pergi kerumah sakit apa bila tidak ada dana ,maka dapat menggunakan dana chas desa yang dapat diganti sewaktu-waktu ,dan dilarang berpergian jauh dari rumah sampai gejala yang ditimbulkan hilang atau sudah merasa sehat kembali.
berikut suasana Lockdown di Desa Puro :


vv
warga desa Puro yang berjaga di malam hari
Sistem lockdown di Desa puro dilaksanakan akibat wabah virus Corona yang meresahakan masayrakat bahkan dunia .Corona sendiri adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia dan hewan. Sebagian virusnya dapat mengingeksi manusia serta menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu, hingga penyakit-penyakit yang lebih fatal, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
Seringkali virus ini menyebar antara manusia ke manusia melalui tetesan cairan dari mulut dan hidung saat orang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin, mirip dengan cara penularan penyakit flu. Tetes cairan dari mulut dan hidung pasien tersebut bisa jatuh dan tertinggal pada mulut dan hidung orang lain yang berada di dekatnya, bahkan dihisap dan terserap ke dalam paru-paru orang tersebut melalui hidungnya.
Untuk itulah pemerintah Kota Sragen selalu menghimbau warganya untuk selalu menjaga jarak paling tidak satu meter,rajin cuci tangan, gunakan masker bila berpergian ,serta untuk tetap dirumah,Semua inmbauan ini wajib dipatuhi masyarakat khususnya msyarakat kota Sragen ,guna memutus penyebaran Covid 19

Komentar
Posting Komentar